Suatu Hari di Sambirata Pengalaman Estetis Keseharian bersama Perempuan Pelestari Gerabah

Pengalaman yang tidak dapat dialami secara intelektual seperti pengalaman yang di dapat dari persepsi dan sensibilitas tentang pengalaman keindahan dan sublimasi (rasa haru, sedih, bosan bahkan menderita) dari para perempuan perajin gerabah adalah objek di luar jangkauan estetika. Pengalaman tinggal bersama masyarakat pembuat gerabah di Sambirata sangat menarik dalam penulis menemukan hal-hal estetis sebuah ritme hidup keseharian mereka yang terlihat sederhana, monoton, bahkan sudah tidak disadari (meng-anestesi) pelakunya. Estetika hidup keseharian adalah semacam gerakan yang melihat “seni sebagai kehidupan”. Buku ini mencoba mengungkapkan hal-hal keseharian yang terlihat biasa yang dilakukan kaum pelestari gerabah tradisional menjadi sesuatu yang luar biasa karena apa yang mereka kerjakan sejak bertahun-tahun adalah dengan penuh rasa cinta pada keluarga, lingkungan sosial dan alam. Kedekatannya dengan alam serta ketekunan dalam setiap proses kerjanya sudah menubuh dan menjadi spiritualitasnya yang membawa harapan hidup.